Oke kita lanjutkan sinopsis Ouran, semoga masih ada yang ngikutin, hahaha…
Scene dibuka dengan pemandangan seorang pria dan wanita memakai pakaian pantai, mereka duduk memandangi deburan ombak.
“Ini sangat indah”seru si pria.
“Memandangi laut bersama mu, seperti mimpi”seru si wanita. Dan ternyata si pria adalah Tamaki, kekeke
“Ini bukan mimpi. Tapi bila aku boleh meminta aku ingin hadir dalam mimpi mu”seru Tamaki dengan gaya merayunya.
“Tamaki-kun”seru si wanita yang mulai terpana. Tamaki pun bersiap mencium gadis tersebut. Lalu datang lah Ootori, “waktu mu sudah habis”serunya pada si gadis.
“Apaaa? Selesai?”teriak si gadis kesal.
“Silahkan selanjutnya”seru Ootori kepada salah satu gadis yang berdiri di deretan antrian yang ingin mojok bersama Tamaki.
Scene dibuka dengan pemandangan seorang pria dan wanita memakai pakaian pantai, mereka duduk memandangi deburan ombak.
“Ini sangat indah”seru si pria.
“Memandangi laut bersama mu, seperti mimpi”seru si wanita. Dan ternyata si pria adalah Tamaki, kekeke
“Ini bukan mimpi. Tapi bila aku boleh meminta aku ingin hadir dalam mimpi mu”seru Tamaki dengan gaya merayunya.
“Tamaki-kun”seru si wanita yang mulai terpana. Tamaki pun bersiap mencium gadis tersebut. Lalu datang lah Ootori, “waktu mu sudah habis”serunya pada si gadis.
“Apaaa? Selesai?”teriak si gadis kesal.
“Silahkan selanjutnya”seru Ootori kepada salah satu gadis yang berdiri di deretan antrian yang ingin mojok bersama Tamaki.
Si kembar sedang asik bermain voly pantai. Dan seperti biasa Haruhi duduk di pasir pantai menonton pertandingan voly sambil meratapi nasibnya, “kenapa kami harus datang ke pantai? Apakah ini masih skenario yang sama?”. Lalu datanglah para gadis mengajak Haruhi berenang, namun Haruhi menolaknya dengan halus, “silahkan berenang, karena kamu telah menggunakan baju renang yang cantik”serunya pada para gadis. Para gadis pun terpesona dengan kelembutan Haruhi. Tamaki yang sedang menjalankan tugasnya mojok bersama gadis, diam-diam menguping pembicaraan Haruhi, ia pun bergumam dalam hati, “tentunya, kamu juga akan terlihat cute dengan baju renang”.
Dari kejauhan tampak Honey lengkap dengan atribut renangnya berlari ke arah Haruhi, ia mengajak Haruhi menangkap ikan. Haruhi heran, namun Honey langsung menarik tangan Haruhi.
Ternyata memang banyak sekali ikan, kerang, lobster berhamburan di tepi pantai, Haruhi pun mengambil lobster di dekatnya. Takashi juga sibuk mengumpulkan tangkapannya. Haruhi sangat senang, ia pun mengumpulkan tangkapannya sambil memikirkan makanan, dan Takashi pun menawarkan kerang pada Haruhi. Haruhi sempat kaget namun ia tersenyum dan menerimanya.
Ternyata memang banyak sekali ikan, kerang, lobster berhamburan di tepi pantai, Haruhi pun mengambil lobster di dekatnya. Takashi juga sibuk mengumpulkan tangkapannya. Haruhi sangat senang, ia pun mengumpulkan tangkapannya sambil memikirkan makanan, dan Takashi pun menawarkan kerang pada Haruhi. Haruhi sempat kaget namun ia tersenyum dan menerimanya.
Lalu datanglah Tamaki dan si kembar yang ikut-ikutan menawarkan kerang pada Haruhi. Haruhi kesal, ia pun berteriak menolak tawaran mereka.
Si kembar pun asik bersantai di tepi pantai, mereka pun masih membahas keinginan mereka melihat Haruhi memakai baju renang.
Lalu datanglah Ootori. Ia berkata jangan berharap seperti itu pada sesama anggota club. Lalu Tamaki yang sedang duduk di kursi santai yang tidak jauh dari mereka, ikut ambil bicara, “siapa yang mengizinkan, seseorang melihat putriku yang cantik menggunakan baju renang?”. Tamaki pun mulai mengkhayal, dalam hayalannya tampak haruhi memakai pakaian renang berlari dengan gemulai dan meminta Tamaki mengejarnya.
“Tunggu aku Haruhi”seru Tamaki kemudian berlari dari kursi santainya.
Lalu datanglah Ootori. Ia berkata jangan berharap seperti itu pada sesama anggota club. Lalu Tamaki yang sedang duduk di kursi santai yang tidak jauh dari mereka, ikut ambil bicara, “siapa yang mengizinkan, seseorang melihat putriku yang cantik menggunakan baju renang?”. Tamaki pun mulai mengkhayal, dalam hayalannya tampak haruhi memakai pakaian renang berlari dengan gemulai dan meminta Tamaki mengejarnya.
“Tunggu aku Haruhi”seru Tamaki kemudian berlari dari kursi santainya.
Namun tiba-tiba Nekozawa muncul, “apakah kamu menikmati ini? Selamat datang di Pantai pribadi keluarga Nekozawa. Di sinilah tempat keluarga Nekozawa berjuang untuk menjaga generasinya. Lihatlah ke sekeliling itu di sebut Cat’s Rock. Di sana banyak legenda misterius. Jika kamu lompat dari cat rock, maka kamu tidak akan kembali lagi”seru Nekozawa menakuti Tamaki. Tamaki yang melihat gunung pasir berbentuk kepala singa yang di maksud Nekozawa semakin ketakutan.
“Cukup sudah, kenapa kita harus ke pantai pribadi Nekozawa senpai?”seru si kembar.
“Privat pantai kita semuanya di luar negeri, iya khan? Haruhi ingin pergi ke suatu tempat dalam negeri dan dia tidak punya passport. Adakah seseorang yang bisa merekomendasikan tempat yang lebih baik?”seru Ootori. Si kembar pun terdiam. Honey yang baru datang pun terdiam.
“Cukup sudah, kenapa kita harus ke pantai pribadi Nekozawa senpai?”seru si kembar.
“Privat pantai kita semuanya di luar negeri, iya khan? Haruhi ingin pergi ke suatu tempat dalam negeri dan dia tidak punya passport. Adakah seseorang yang bisa merekomendasikan tempat yang lebih baik?”seru Ootori. Si kembar pun terdiam. Honey yang baru datang pun terdiam.
Namun tiba-tiba terdengar jeritan para gadis dari tepi pantai. Ootori, kembar, Honey dan Takashi pun beranjak mendekati datang nya suara, Tamaki yang sedang bergulat dengan Nekozawa pun ikutan berlari ke sana. Dan ternyata ada seorang gadis yang memegang kepiting raksasa. Tamaki pun mendekat, “aku datang, tetap di tempat mu Haruhi, jangan bergerak”perintahnya pada Haruhi, namun Haruhi mendekat dan melemparkan kepiting tadi ke tengah lautan. Para gadis pun terpesona, mereka mendekati Haruhi dan memuji keberaniannya.
Kaoru menarik lengan Haruhi, ia bertanya apakah Haruhi tidak takut, Haruhi pun berujar untuk apa ia takut dengan binatang laut. Tamaki pun berujar, Haruhi tidak perlu melakukannya karena masih ada pria di sana, namun seperti biasa Haruhi cuek saja. Ootori pun tertawa melihat ulah Haruhi.
Para gadis pun akhirnya sibuk membantu Haruhi mengumpulkan binatang laut, sementara Tamaki sedang mengamati kepiting raksasa. Lalu datanglah kembar yg menawarkan permainan seru, yang disebut ’Menemukan kelemahan Haruhi’. Tamaki kesal mendengarnya, si kembar pun meminta maaf, namun si kembar kembali meledeknya, mereka mengatakan kalau Tamaki takut kalah. Tamaki yang mendengar itu menjadi emosi dan menyanggupi permainan tersebut. Si kembar pun senang mnerima tantangan Tamaki. Tidak ketinggalan Ootori ikut memperheboh suasana, ia menunjukkan foto-foto Haruhi mulai dari SMP. Kekeke dari mana ya dia dapetnya. Tamaki pun segera berlari mengambil foto tersebut diikuti ke-5 Host lainnya. Mereka pun berebut foto Haruhi. Honey bertanya kenapa Ootori tidak ikutan dalam game, dan Ootori pun berdalih ia sibuk mengatur kegiatan host di pantai ini.
Dan, game pun di mulai, para Host dan gadis-gadis mulai memasuki gua gelap dengan dipandu oleh Nekozawa. Dan seperti biasa, Nekozawa justru menakut-nakuti mereka. “Dalam gua ini banyak sekali orang yang hilang, sekali seseorang kehilangan arah, maka tengkorak dalam gua ini akan muncul”serunya pada gadis-gadis. Para gadis pun menjerit ketakutan, dan disaat itulah kelelawar beterbangan di dalam gua. Lalu muncullah sesosok tangan tengkorak menyentuh pundak Haruhi, dengan santai Haruhi bergumam, “apa yang kalian lakukan Hikaru, Kaoru?”. Dan si kembar pun kesal karena tidak berhasil membuat Haruhi takut.
Babak kedua, test ketinggian.
Haruhi, Honey, dan Para gadis berdiri di tepi gunung yang menjulang ke pantai, Haruhi pun bergumam santai, ”eeee, ini sangat tinggi”. Honey pun heran Haruhi tidak takut sedikitpun.
Haruhi, Honey, dan Para gadis berdiri di tepi gunung yang menjulang ke pantai, Haruhi pun bergumam santai, ”eeee, ini sangat tinggi”. Honey pun heran Haruhi tidak takut sedikitpun.
Lalu datanglah Takashi mengayunkan Mori/tongkat baji tepat ke arah mata Haruhi, Haruhi pun justru memuji Takashi. Dan Takashi pun bengong karena Haruhi tidak takut apapun. Ini tes ketiga yaitu konsentrasi terhadap benda.
Haruhi dan para gadis berjalan menyusuri gunung karang, Haruhi teringat pertanyaan para gadis, “Haruhi apakah yang kau takutkan?”. Haruhi pun teringat kenangannya di masa kecil, Haruhi kecil sedang bersembunyi di bawah meja, namun Haruhi segera membuang jauh ingatannya.
Ia pun mendengar jeritan salah satu gadis yang sedang di ganggu oleh beberapa pria, Haruhi pun melemparkan kerang tangkapannya ke tubuh pria tersebut, dan mencoba memperingatkan para pemuda tadi.
Di tempat lain, ke-5 host sedang asyik berenang di pantai sambil mendiskusikan ketidak takutan Haruhi terhadap apapun. Tamaki kesal, ia pun meminta si kembar tidak usah membahasnya, namun si kembar malah menyangka Tamaki takut kalah, mereka pun berdebat. Ootori hanya duduk menikmati keributan anggota clubnya. Tiba-tiba datanglah seorang gadis dengan tergesa-gesa, ia pun melaporkan kejadian yg menimpa Haruhi.
Di atas karang yang ternyata cat’s rock, pemuda tadi memojokkan Haruhi, Haruhi melihat deburan ombak di bawah, Tamaki pun berlari mendekati Haruhi, namun si pemuda tadi sudah mendorong Haruhi, Tamaki pun segera melompat ke laut menyusul Haruhi, ke tiga pemuda tadi berusaha kabur, namun di tangkap oleh si kembar, Honey, dan Takashi.
Haruhi berhasil diselamatkan, ia pun tersadar, ke-6 Host mengamatinya dengan seksama. Honey pun menawarkan dokter, namun Haruhi menolaknya dan pergi berlalu. Tamaki menghentikan Haruhi, ia pun berkata, “Haruhi, apakah kamu seseorang seperti Honey senpai yang menang juara 1 kompetisi karate?”.
“Tentu tidak”seru Haruhi tersenyum.
“Kalau begitu, kenapa tidak meminta bantuan kami, padahal kami dekat dengan mu, kenapa menghadapi mereka bertiga sendirian, apa yang kamu fikirkan? Bukankah kau seorang gadis?”seru Tamaki seraya mencengkram pundak Haruhi.
“Itu tidak ada hubungan antara gadis ataupun pria, dalam situasi seperti itu, mana sempat berfikir”seru Haruhi.
“Berfikirlah sedikit”bentak Tamaki.
“Aku minta maaf telah membuat mu khawatir. Tapi aku tidak mengerti kenapa kau begitu marah”seru Haruhi.
“Jadi begitu? Sesuai keinginanmu sampai kau mengakui kesalahanmu, aku tidak akan bicara pada mu”seru Tamaki kemudian berlalu meninggalkan Haruhi. Haruhi hanya menatap kepergian Tamaki, sementara Ootori memandangi Haruhi.
“Tentu tidak”seru Haruhi tersenyum.
“Kalau begitu, kenapa tidak meminta bantuan kami, padahal kami dekat dengan mu, kenapa menghadapi mereka bertiga sendirian, apa yang kamu fikirkan? Bukankah kau seorang gadis?”seru Tamaki seraya mencengkram pundak Haruhi.
“Itu tidak ada hubungan antara gadis ataupun pria, dalam situasi seperti itu, mana sempat berfikir”seru Haruhi.
“Berfikirlah sedikit”bentak Tamaki.
“Aku minta maaf telah membuat mu khawatir. Tapi aku tidak mengerti kenapa kau begitu marah”seru Haruhi.
“Jadi begitu? Sesuai keinginanmu sampai kau mengakui kesalahanmu, aku tidak akan bicara pada mu”seru Tamaki kemudian berlalu meninggalkan Haruhi. Haruhi hanya menatap kepergian Tamaki, sementara Ootori memandangi Haruhi.
Di malam harinya, ke-4 Host diam di meja makan yang penuh hidangan, namun mereka tidak makan, melainkan memandangi Tamaki yang sedang menangis meraung-raung menyebut Haruhi, “Haruhi, kenapa kau tidak ingin bicara padaku?”.
“Bukannya dia yang berkata tidak ingin bicara pada Haruhi?”seru Honey.
“Sungguh kasihan”seru Host lainnya.
“Bukannya dia yang berkata tidak ingin bicara pada Haruhi?”seru Honey.
“Sungguh kasihan”seru Host lainnya.
Lalu muncullah Nekozawa yang mengganggu aksi meraungnya Tamaki, Tamaki pun terlonjak kaget, “waaaaaaww”serunya kaget seraya melompat. Kekeke ada-ada aja ekspresi Tamaki ini.
Nekozawa pun mendekati host yang lainnya, dan menanyakan perasaan mereka. Ootori maju dan berkata, “terimaksih untuk dokternya, tapi kami merasa buruk tinggal di sini secara gratis”serunya sambil tertawa. Tamaki kesal mendengar nya. Ia pun marah kepada Nekozawa. Nekozawa meminta Tamaki menceritakan rencananya, Tamaki kesal ia pun menghidupkan lampu sehingga Nekozawa menjerit dan memukul Tamaki. Nekozawa pun lari tunggang langgang.
Nekozawa pun mendekati host yang lainnya, dan menanyakan perasaan mereka. Ootori maju dan berkata, “terimaksih untuk dokternya, tapi kami merasa buruk tinggal di sini secara gratis”serunya sambil tertawa. Tamaki kesal mendengar nya. Ia pun marah kepada Nekozawa. Nekozawa meminta Tamaki menceritakan rencananya, Tamaki kesal ia pun menghidupkan lampu sehingga Nekozawa menjerit dan memukul Tamaki. Nekozawa pun lari tunggang langgang.
Tepat saat itu Haruhi turun dari tangga, ia mengenakan dress. Para Host pun terpana melihatnya. Haruhi pun menjelaskan kalau pakaian ini di masukkan oleh ayahnya ke dalam tas. Si kembar pun memuji ayah Haruhi, “good job, ayah Haruhi”. Tamaki terpana sampai mimisan, Haruhi yang melihatnya segera bergumam, “mimisan?”. Para host lainnya pun melihat ke arah Tamaki,”mimisan? Jorok sekali”seru si kembar. Tamaki pun berdalih kalau itu disebabkan oleh pertarungannya denganNekozawa.
Mereka ber-7 pun makan bersama, ke -5 host memandangi Haruhi yang tampak lahap menghambiskan semua hidangan, semenatara Tamaki terduduk lemas di samping Haruhi. Haruhi pun menawarkan kepiting pada Tamaki, Tamaki dengan senang menerimanya, namun ia kaget karena kepitingnya hanya tinggal cangkang. Tamaki kesal ia pun memelototi Haruhi, Haruhi membalas tatapannya. Tamaki kesal ia pun meminta Ootori mengantarnya ke kamarnya, karena ia mau tidur. Ootori pun mengantar Tamaki.
Haruhi masih sibuk melahap hidangan, ke-4 host yang tersisa hanya bisa memandanginya. Lalu Haruhi tiba-tiba berhenti, ia pun berkata, “haruskah aku belajar karate atau sesuatu?”
“Itu bukan masalah”seru Kaoru.
“Aku tidak ingin menyebabkan kalian khawatir karena kelemahanku”seru Haruhi.
“Itu tidak benar, Haru-chan, minta maaflah padanya, ya?”ucap Honey lembut. “Katakan padanya ‘aku minta maaf telah membuatmu khawatir’”.
“Khawatir”ucap Haruhi.
“Kami mengkhawatirkanmu”seru Takashi.
Haruhi pun memandangi ke -4 host, “kalian semua, mengkhawatirkan aku?”ucapnya. Ke-4 host pun tersenyum.
“Itu bukan masalah”seru Kaoru.
“Aku tidak ingin menyebabkan kalian khawatir karena kelemahanku”seru Haruhi.
“Itu tidak benar, Haru-chan, minta maaflah padanya, ya?”ucap Honey lembut. “Katakan padanya ‘aku minta maaf telah membuatmu khawatir’”.
“Khawatir”ucap Haruhi.
“Kami mengkhawatirkanmu”seru Takashi.
Haruhi pun memandangi ke -4 host, “kalian semua, mengkhawatirkan aku?”ucapnya. Ke-4 host pun tersenyum.
Haruhi menyusuri lorong kamar, ia berniat meminta maaf pada Tamaki dan Ootori, namun ia merasa mual dan ingin muntah, ia pun masuk ke sembarang kamar dan segera memuntahkan isi perutnya ke toilet dalam kamar tersebut. Setelah selesai muntah, Haruhi keluar toilet, dalam hati ini bertanya siapakah pemilik kamar ini. Dan tepat di tepi tempat tidur, Ootori berdiri hanya dengan handuk menggantung di lehernya. Haruhi meminta maaf atas kejadian siang tadi.
“Aku bukan orang yang khawatir, tidak ada keuntungannya bagiku melakukan itu, lebih baik jika kamu membantuku menyerahkan bunga pada customer, untuk minta maaf karena telah membuat mereka khawatir”seru Ootori seraya menegak minuman.
“Aku bukan orang yang khawatir, tidak ada keuntungannya bagiku melakukan itu, lebih baik jika kamu membantuku menyerahkan bunga pada customer, untuk minta maaf karena telah membuat mereka khawatir”seru Ootori seraya menegak minuman.
Haruhi berjalan mendekati Ootori, ia membungkuk dan meminta maaf karena telah merepotkan Ootori. Haruhi kaget melihat Ootori tidak memakai kacamata, namun Ootori berdalih kacamatanya hilang.
Ootori pun berjalan mendekati tempat tidur, “apa yang akan kita lakukan sekarang? Dalam keadaan seperti ini, lebih baik kita melakukan sesuatu”seru Ootori.
“Apa itu?”seru Haruhi polos.
Ootori pun menatap tajam Haruhi, “seperti yang dilakukan seorang pria dan wanita”serunya seraya mematikan lampu lalu menarik tangan Haruhi, “bukankah kamu bilang, tidak ada yang bisa dilakukan dengan menjadi gadis atau pria”seru Ootori makin serius. Haruhi sempat ketakutan, dan Ootori pun menghempaskan Haruhi ke tempat tidur, “tapi sebagai pria aku bisa mekukan ini setiap waktu, dan gadis seperti mu tidak bisa menghentikan aku, sebelum kau katakan itu, tidak ada yang perlu dilakukan, berfikirlah betapa naïf nya engkau”seru Ootori yang semakin mendekatkan tubuhnya ke Haruhi. Haruhi pun teringat ucapan Tamaki siang tadi. Haruhi berusaha melepaskan cengkraman tangan Ootori, namun Ootori semakin menguatkan cengkramannya.
“Jadi ada banyak perbedaan”seru Haruhi yang kemudian menatap Ootori, Ootori pun balas menatap tajam Haruhi.
“Tapi, Kyoya senpai, kamu tidak ingin melakukan ini, karena tidak ada keuntungannya melakukan ini pada ku, benarkan?”seru Haruhi dan Otori pun tertawa mendengar ucapan Haruhi kemudian melepaskan cengkramannya.
“Itu benar”seru Ootori yang semakin tertawa kemudian duduk di sisi ranjang, “kamu sungguh menarik. Jadi, sekarang kamu sudah mengerti?”serunya seraya berdiri.
Ootori pun berjalan mendekati tempat tidur, “apa yang akan kita lakukan sekarang? Dalam keadaan seperti ini, lebih baik kita melakukan sesuatu”seru Ootori.
“Apa itu?”seru Haruhi polos.
Ootori pun menatap tajam Haruhi, “seperti yang dilakukan seorang pria dan wanita”serunya seraya mematikan lampu lalu menarik tangan Haruhi, “bukankah kamu bilang, tidak ada yang bisa dilakukan dengan menjadi gadis atau pria”seru Ootori makin serius. Haruhi sempat ketakutan, dan Ootori pun menghempaskan Haruhi ke tempat tidur, “tapi sebagai pria aku bisa mekukan ini setiap waktu, dan gadis seperti mu tidak bisa menghentikan aku, sebelum kau katakan itu, tidak ada yang perlu dilakukan, berfikirlah betapa naïf nya engkau”seru Ootori yang semakin mendekatkan tubuhnya ke Haruhi. Haruhi pun teringat ucapan Tamaki siang tadi. Haruhi berusaha melepaskan cengkraman tangan Ootori, namun Ootori semakin menguatkan cengkramannya.
“Jadi ada banyak perbedaan”seru Haruhi yang kemudian menatap Ootori, Ootori pun balas menatap tajam Haruhi.
“Tapi, Kyoya senpai, kamu tidak ingin melakukan ini, karena tidak ada keuntungannya melakukan ini pada ku, benarkan?”seru Haruhi dan Otori pun tertawa mendengar ucapan Haruhi kemudian melepaskan cengkramannya.
“Itu benar”seru Ootori yang semakin tertawa kemudian duduk di sisi ranjang, “kamu sungguh menarik. Jadi, sekarang kamu sudah mengerti?”serunya seraya berdiri.
“Ya, aku mengerti Kyoya senpai sebenarnya sangat baik”seru Haruhi seraya duduk di ranjang.
“Apa yang kamu katakan?”
“Ini untuk mengikuti Tamaki senpai, benarkan? Kamu menjadi pria jahat untuk membuatku mengerti, benarkan?”seru Haruhi. Ootori pun terdiam.
Kemudian Tamaki masuk dan menanyakan sunlotion, ia kaget melihat kondisi Haruhi yang ada di tempat tidur dan Ootori yang tanpa pakaian. Ia pun berlari, bersiap menghajar Ootori, namun Ootori menahannya, dan pergi meninggalkan kamar.
“Apa yang kamu katakan?”
“Ini untuk mengikuti Tamaki senpai, benarkan? Kamu menjadi pria jahat untuk membuatku mengerti, benarkan?”seru Haruhi. Ootori pun terdiam.
Kemudian Tamaki masuk dan menanyakan sunlotion, ia kaget melihat kondisi Haruhi yang ada di tempat tidur dan Ootori yang tanpa pakaian. Ia pun berlari, bersiap menghajar Ootori, namun Ootori menahannya, dan pergi meninggalkan kamar.
Di luar kamar, Ootori memakai pakaiannya dan mengeluarkan kacamatanya yang pecah dari saku celananya, ia pun teringat kejadian siang tadi, saat ia berlari hendak menolong Haruhi, ia melemparkan kacamatanya dan melompat ke dalam laut, dan ketika ia mencoba membangunkan Haruhi yang masih belum sadar.
“Mungkin aku salah satu orang yang kuat, walaupun tidak ada yang mengatakannya padaku”serunya sambil tersenyum.
“Mungkin aku salah satu orang yang kuat, walaupun tidak ada yang mengatakannya padaku”serunya sambil tersenyum.
“Apa yang kau lakukan dengan Kyoya?”tanya Tamaki pada Haruhi yang masih terduduk di ranjang.
“Eh, tidak ada”seru nya gugup.
”Bagaimana mungkin tidak ada? Lalu kenapa ia setengah bugil dan kamu di atas ranjangnya?”seru Tamaki kesal.
“Berhenti berfikir yang bukan-bukan”bentak Haruhi.
“Lupakan”seru Tamaki. “Banyak hal terjadi hari ini, kamu pasti lelah, pergi dan tidurlah”seru nya seraya bergegas meninggalkan Haruhi.
“Eh, tidak ada”seru nya gugup.
”Bagaimana mungkin tidak ada? Lalu kenapa ia setengah bugil dan kamu di atas ranjangnya?”seru Tamaki kesal.
“Berhenti berfikir yang bukan-bukan”bentak Haruhi.
“Lupakan”seru Tamaki. “Banyak hal terjadi hari ini, kamu pasti lelah, pergi dan tidurlah”seru nya seraya bergegas meninggalkan Haruhi.
“Senpai, siang tadi,,,”seru Haruhi yang langsung memegang tangan Tamaki karena ada suara petir.
“Apa?”seru Tamaki heran.
“Ah, tidak, maafkan aku”seru Haruhi. Dan petir pun kembali berbunyi, Haruhi tampak ketakutan sekali, “maafkan aku, aku hanya mengingat apa yang harus aku lakukan, aku akan pergi duluan”seru Haruhi sambil bergegas masuk ke dalam lemari.
“Eh, tidak ada seorang pun yang akan melakukan sesuatu di tempat seperti itu, jangan bodoh”seru Tamaki seraya mencoba membuka lemari. “Haruhi, apakah kamu takut petir?”serunya pelan.
Tamaki pun memaksa Haruhi keluar, namun Haruhi tidak mau keluar, ia mengatakan kalau dirinya selalu melakukan hal ini. Tamaki pun terdiam, ia bertanya apakah ada seseorang bersama Haruhi disaat seperti ini, dan Haruhi mengatakan tidak ada.
“Apa?”seru Tamaki heran.
“Ah, tidak, maafkan aku”seru Haruhi. Dan petir pun kembali berbunyi, Haruhi tampak ketakutan sekali, “maafkan aku, aku hanya mengingat apa yang harus aku lakukan, aku akan pergi duluan”seru Haruhi sambil bergegas masuk ke dalam lemari.
“Eh, tidak ada seorang pun yang akan melakukan sesuatu di tempat seperti itu, jangan bodoh”seru Tamaki seraya mencoba membuka lemari. “Haruhi, apakah kamu takut petir?”serunya pelan.
Tamaki pun memaksa Haruhi keluar, namun Haruhi tidak mau keluar, ia mengatakan kalau dirinya selalu melakukan hal ini. Tamaki pun terdiam, ia bertanya apakah ada seseorang bersama Haruhi disaat seperti ini, dan Haruhi mengatakan tidak ada.
Haruhi pun teringat masa lalu nya, Haruhi kecil bersembunyi di kolong meja, sambil menyemangati ayahnya yang sedang bekerja, ia berusaha mengalahkan ketakutannya sendirian.
Tamaki terdiam, ia terharu mendengar kisah Haruhi.
Tamaki terdiam, ia terharu mendengar kisah Haruhi.
Ia membuka lemari dan melihat Haruhi yang sedang duduk cemas di dalam lemari. Haruhi menatap Tamaki, Tamaki pun meraih tangan Haruhi, tepat saat itu petir berbunyi, Haruhi pun menghambur ke pelukan Tamaki.
“Ah, aku mengerti sekarang, ini kelemahanmu, akhirnya aku menang”seru Tamaki, Haruhi pun melepaskan pelukannya.
“Mulai sekarang, aku akan mengawasimu sebisanya”seru Tamaki lembut.
“Ah, aku mengerti sekarang, ini kelemahanmu, akhirnya aku menang”seru Tamaki, Haruhi pun melepaskan pelukannya.
“Mulai sekarang, aku akan mengawasimu sebisanya”seru Tamaki lembut.
Kemudian petir berbunyi lagi dan Haruhi kembali memeluk Tamaki. Tamaki mengusap lembut kepala Haruhi, Haruhi pun menangis dalam diam.
Ke-5 Host mendatangi kamar, mereka kaget melihat Tamaki yang sedang menutup mata Haruhi, kemudian memakaikan headset dengan musik yang sangat besar. Tamaki pun kaget begitu melihat temannya memandang curiga ke arahnya.
“SM/Sado Masochisme”seru si kembar.”cabul…” seru mereka kemudian. Tamaki pun berteriak, “tidaaaaaak…”
Ke-5 Host mendatangi kamar, mereka kaget melihat Tamaki yang sedang menutup mata Haruhi, kemudian memakaikan headset dengan musik yang sangat besar. Tamaki pun kaget begitu melihat temannya memandang curiga ke arahnya.
“SM/Sado Masochisme”seru si kembar.”cabul…” seru mereka kemudian. Tamaki pun berteriak, “tidaaaaaak…”
Keesokan harinya di ruang host, ke- 5 anggota host bergosip, kemudian memandang Tamaki yang tampak salah tingkaah. Tamaki yang melihatnya semakin salah tingkah.
“Boss kita adalah King of SM”seru si kembar.
“Itu karena Haruhi…”teriak Tamaki yang kemudian menutup mulutnya sendiri.
“Apaaa?”seru si kembar.
Tamaki pun bergulat dengan fikirannya, “tidak boleh, tidak boleh, aku harus menjaga rahasia kelemahan Haruhi”.
“Kalian boleh mengatakan apa saja, SM atau apapun itu”teriak Tamaki kepada mereka.
“Hemmm, SM”seru Haruhi yang tiba-tiba ada di sebelah Tamaki.
“Haruhi”seru Tamaki dengan wajah melas.
“Baiklah, hal yang di takuti Haruhi adalah Tamaki”seru Ootori seraya mendekati Tamaki dan Haruhi.
“Ini salah pahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam”teriak tamaki. Haruhi pun tersenyum melihat ulah Tamaki.
RIKA~~
“Boss kita adalah King of SM”seru si kembar.
“Itu karena Haruhi…”teriak Tamaki yang kemudian menutup mulutnya sendiri.
“Apaaa?”seru si kembar.
Tamaki pun bergulat dengan fikirannya, “tidak boleh, tidak boleh, aku harus menjaga rahasia kelemahan Haruhi”.
“Kalian boleh mengatakan apa saja, SM atau apapun itu”teriak Tamaki kepada mereka.
“Hemmm, SM”seru Haruhi yang tiba-tiba ada di sebelah Tamaki.
“Haruhi”seru Tamaki dengan wajah melas.
“Baiklah, hal yang di takuti Haruhi adalah Tamaki”seru Ootori seraya mendekati Tamaki dan Haruhi.
“Ini salah pahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam”teriak tamaki. Haruhi pun tersenyum melihat ulah Tamaki.
RIKA~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar