Jumat, 30 September 2011
Harajuku, Perpaduan Tradisional dan Modern
Pada sebuah Minggu sore, saya berkesempatan menginjakkan kaki di Harajuku, Tokyo. Dari stasiun pemberhentian kereta JR saya menyeberang jalan dan sampai di Takeshi Dori, jalan yang menjadi ciri khas tempat anak muda Jepang mengekspresikan diri ini.
Tujuan pertama adalah gerbang Harajuku. Sepanjang jalan menuju gerbang, puluhan remaja Tokyo tampil dengan berbagai gaya dandanan (biasa disebut “cosplay”, singkatan dari costume play), mulai dari gothic hingga anime. Yang unik, banyak juga turis sengaja berdandan gothic dan ikutan tampil sepanjang jalan. Seandainya, saya percaya diri seperti mereka!
Ada juga yang ngamen, lengkap dengan drum dan gitar elektrik dan juga penyedia jasa kaligrafi Jepang dengan berbagai model tulisan kanji yang digelar di tengah jalan. Yang terakhir ini, sepintas seperti jajaran tukang tato jalanan di daerah Melawai-Blok M Jakarta.
Gerbang Harajuku merupakan titik awal jalan setapak menuju Meiji Jingu, kuil yang menjadi saksi sejarah periode Meiji. Daerah Harajuku memang merupakan perkawinan tradisional dan modern. Di sebelah kiri, di daerah Yoyogi menampilkan unsur tradisional, sementara di sisi kanan, Harajuku modern, mulai dari bangunan dan gaya hidupnya (makanan, kostum, butik, dan pengunjungnya)
Tujuan pertama adalah gerbang Harajuku. Sepanjang jalan menuju gerbang, puluhan remaja Tokyo tampil dengan berbagai gaya dandanan (biasa disebut “cosplay”, singkatan dari costume play), mulai dari gothic hingga anime. Yang unik, banyak juga turis sengaja berdandan gothic dan ikutan tampil sepanjang jalan. Seandainya, saya percaya diri seperti mereka!
Ada juga yang ngamen, lengkap dengan drum dan gitar elektrik dan juga penyedia jasa kaligrafi Jepang dengan berbagai model tulisan kanji yang digelar di tengah jalan. Yang terakhir ini, sepintas seperti jajaran tukang tato jalanan di daerah Melawai-Blok M Jakarta.
Gerbang Harajuku merupakan titik awal jalan setapak menuju Meiji Jingu, kuil yang menjadi saksi sejarah periode Meiji. Daerah Harajuku memang merupakan perkawinan tradisional dan modern. Di sebelah kiri, di daerah Yoyogi menampilkan unsur tradisional, sementara di sisi kanan, Harajuku modern, mulai dari bangunan dan gaya hidupnya (makanan, kostum, butik, dan pengunjungnya)
Sepanjang jalan menuju kuil, kita bisa melihat jajaran drum anggur yang dulunya adalah lokasi tempat penyimpanan anggur milik kaisar. Masuk ke dalam jalan setapak yang ada di kiri jalan, kita akan digiring menuju taman Yoyogi yang asri. Puas menikmati hijaunya taman, kita melanjutkan ke kuil Meiji. Di kuil ini, kita bisa menyampaikan keinginan kita di papan kayu (dijual seharga 500 yen). Papan kayu ini kemudian digantung di satu papan besar yang ada di halaman kuil.
Saya balik ke stasiun Harajuku untuk merasakan kepadatan jalan Takeshi, yang merupakan daya tarik Harajuku. Harus diakui kepadatan orang yang lewat di jalan ini di Minggu sore memang tidak kalah dengan kerumunan di PRJ Kemayoran. Sambil berdesak-desakan, saya melihat baju dan aksesori yang dijual di sepanjang jalan.
Dari kejauhan, di salah satu jalan kecil menuju kawasan butik mewah Omotesando, saya melihat antrean panjang orang membeli takoyaki! Pilihan takoyaki di daftar menu agak membuat saya kagok, tapi akhirnya saya mencoba takoyaki dengan saus mentaiko.
Sambil menyantap takoyaki, saya menyusuri Omotesando, daerah yang sering disebut Champs-Elysees-nya Tokyo. Di belakang toko mewah, terlihat beberapa gedung menjulang yang merupakan apartemen mewah yang menjadi tempat tinggal banyak selebritas Jepang. Konon salah satu gedung tinggi itu adalah tempat tinggal penyanyi wanita Jepang terkenal, Ayumi Hamasaki.
Sedangkan menengok ke dalam toko-toko di sepanjang jalan ini memang membuat mata segar. Tetapi jelas membuat kantong menjerit kalau nekat berbelanja di sini. Ketika masuk toko Nike, misalnya. Seperti model-model sepatu yang dijual model terbatas.
Saya sempat melihat sepatu olahraga motif batik, yang kabarnya hanya diproduksi sekitar tiga ratus pasang. Di Indonesia saja tidak ada, eh, malah dijual di Jepang. Saya tidak berani mencari tahu harganya. Takut tidak siap mental.
Dari kejauhan, di salah satu jalan kecil menuju kawasan butik mewah Omotesando, saya melihat antrean panjang orang membeli takoyaki! Pilihan takoyaki di daftar menu agak membuat saya kagok, tapi akhirnya saya mencoba takoyaki dengan saus mentaiko.
Sambil menyantap takoyaki, saya menyusuri Omotesando, daerah yang sering disebut Champs-Elysees-nya Tokyo. Di belakang toko mewah, terlihat beberapa gedung menjulang yang merupakan apartemen mewah yang menjadi tempat tinggal banyak selebritas Jepang. Konon salah satu gedung tinggi itu adalah tempat tinggal penyanyi wanita Jepang terkenal, Ayumi Hamasaki.
Sedangkan menengok ke dalam toko-toko di sepanjang jalan ini memang membuat mata segar. Tetapi jelas membuat kantong menjerit kalau nekat berbelanja di sini. Ketika masuk toko Nike, misalnya. Seperti model-model sepatu yang dijual model terbatas.
Saya sempat melihat sepatu olahraga motif batik, yang kabarnya hanya diproduksi sekitar tiga ratus pasang. Di Indonesia saja tidak ada, eh, malah dijual di Jepang. Saya tidak berani mencari tahu harganya. Takut tidak siap mental.
RIKA~~
Kamis, 29 September 2011
Koran Anak Muda Jepang, Manga No Shimbun
Orang-orang Jepang dari dulu sudah terkenal gila membaca koran.
Surat kabar harian kebanggaan mereka, Yomiuri Shimbun, mempunyai jumlah sirkulasi lebih dari 14,000,000 eksemplar (10 kali lipat dari jumlah sirkulasi The New York Times). Gak heran kalau Yomiuri Shimbun disebut sebagai surat kabar harian terbesar di dunia.
Sayangnya, sama seperti di negara lain, para pemuda-pemudi di Jepang tidak membaca koran sesering orangtua mereka. Tetapi Jepang memiliki solusi. Yaitu dengan menerbitkan Manga No Shimbun (Manga koran), sebuah situs surat kabar online yang mencakup berita-berita mingguan dalam bentuk komik (manga).
ni bukan sembarang manga lhoo. Semua cerita di situs ini adalah benar adanya. Setiap gambar dan tulisan dibuat berdasarkan kejadian-kejadian nyata mulai dari politik, keuangan, sampe sidang kasus pembunuhan.
Tujuan dari Manga No Shimbun adalah tentu saja untuk membuat anak-anak dan para remaja Jepang mengikuti perkembangan dunia, jangan cuma bisanya baca Fruits Basket aja.
Situs ini mempekerjakan lebih dari 100 seniman manga untuk meng-update ceritanya 10-15 kali sehari, beberapa bagian berwarna, yang lain hitam-putih. Gambarnya ada yang beraliran realistis, beberapa beraliran kawaii (cute).
Waktu aku baca, ada berita dari Indonesia lho, yaitu tentang anak kecil yang merokok puluhan batang rokok sehari...
RIKA~~
Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Yang Terkenal
1. Urashima Taro
Seorang nelayan bernama Urashima Tarō menolong seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu mengajak Tarō berkunjung ke Istana Laut. Dengan menunggang penyu, Tarō pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut.
Di sana, Tarō bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Tarō ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga akhirnya Tarō ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka. Dengan menunggang seekor penyu, Tarō tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya sudah tidak ada. Tarō merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Tarō berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tua.
Menurut perhitungan waktu di dasar samudra, Tarō hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Tarō pergi selama 700 tahun.
2. Momotarō
Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki.
Anak itu diberi nama Momotarō, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak sendiri. Momotarō tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar.
Setelah menerima kue dari Momotarō, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotarō menang dan pulang membawa harta milik raksasa.
3. Kintaro
Kintaro adalah tokoh cerita rakyat Jepang berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji emas. Di tangannya, Kintaro membawa kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.
Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.
Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang samurai bernama Sakata Kintoki dari zaman Heian. Menurut legenda, ibunya adalah seorang Yama-uba yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.
4. Issun Bōshi
Menurut cerita Issun Bōshi yang umum diketahui orang, pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu satu sun".
Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.
5. Oni
Shuten Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal di Provinsi Tamba. Ia juga digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di kepala yang tumbuh menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis. Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah sosok yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu". Ia kadang-kadang digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa laki-laki atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang oni yang sekarang diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok raksasa.
Oni dalam cerita rakyat sering digambarkan berkulit merah dengan rambut pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan berasal dari penampilan bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia. Kulit mereka yang putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk setempat yang belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.
6. Tamamo-no-mae
Tamamo-no-Mae adalah figur legendaris dalam mitologi Jepang dan cerita rakyat Jepang. Di Otogizoshi, kumpulan prosa Jepang ditulis selama periode Muromachi. Ia dikatakan sebagai wanita paling cantik dan pintar di Jepang. Tubuh Tamamo-no-Mae secara misterius baunya selalu enak, dan pakaiannya tidak pernah kotor. Tamamo-no-Mae tidak hanya cantik, tetapi ia juga bijaksana. Walaupun ua hanya berusia dua puluh tahun, tak ada pertanyaan yang tidak dapat ia jawab. Tamamo-no-Mae adalah sesosok Kitsune (rubah).
RIKA~~
Seorang nelayan bernama Urashima Tarō menolong seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu mengajak Tarō berkunjung ke Istana Laut. Dengan menunggang penyu, Tarō pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut.
Di sana, Tarō bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Tarō ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga akhirnya Tarō ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka. Dengan menunggang seekor penyu, Tarō tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya sudah tidak ada. Tarō merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Tarō berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tua.
Menurut perhitungan waktu di dasar samudra, Tarō hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Tarō pergi selama 700 tahun.
2. Momotarō
Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki.
Anak itu diberi nama Momotarō, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak sendiri. Momotarō tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar.
Setelah menerima kue dari Momotarō, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotarō menang dan pulang membawa harta milik raksasa.
3. Kintaro
Kintaro adalah tokoh cerita rakyat Jepang berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji emas. Di tangannya, Kintaro membawa kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.
Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.
Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang samurai bernama Sakata Kintoki dari zaman Heian. Menurut legenda, ibunya adalah seorang Yama-uba yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.
4. Issun Bōshi
Menurut cerita Issun Bōshi yang umum diketahui orang, pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu satu sun".
Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.
5. Oni
Shuten Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal di Provinsi Tamba. Ia juga digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di kepala yang tumbuh menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis. Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah sosok yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu". Ia kadang-kadang digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa laki-laki atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang oni yang sekarang diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok raksasa.
Oni dalam cerita rakyat sering digambarkan berkulit merah dengan rambut pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan berasal dari penampilan bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia. Kulit mereka yang putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk setempat yang belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.
6. Tamamo-no-mae
Tamamo-no-Mae adalah figur legendaris dalam mitologi Jepang dan cerita rakyat Jepang. Di Otogizoshi, kumpulan prosa Jepang ditulis selama periode Muromachi. Ia dikatakan sebagai wanita paling cantik dan pintar di Jepang. Tubuh Tamamo-no-Mae secara misterius baunya selalu enak, dan pakaiannya tidak pernah kotor. Tamamo-no-Mae tidak hanya cantik, tetapi ia juga bijaksana. Walaupun ua hanya berusia dua puluh tahun, tak ada pertanyaan yang tidak dapat ia jawab. Tamamo-no-Mae adalah sesosok Kitsune (rubah).
RIKA~~
Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Yang Terkenal
1. Urashima Taro
Seorang nelayan bernama Urashima Tarō menolong seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu mengajak Tarō berkunjung ke Istana Laut. Dengan menunggang penyu, Tarō pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut.
Di sana, Tarō bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Tarō ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga akhirnya Tarō ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka. Dengan menunggang seekor penyu, Tarō tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya sudah tidak ada. Tarō merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Tarō berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tua.
Menurut perhitungan waktu di dasar samudra, Tarō hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Tarō pergi selama 700 tahun.
2. Momotarō
Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki.
Anak itu diberi nama Momotarō, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak sendiri. Momotarō tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar.
Setelah menerima kue dari Momotarō, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotarō menang dan pulang membawa harta milik raksasa.
3. Kintaro
Kintaro adalah tokoh cerita rakyat Jepang berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji emas. Di tangannya, Kintaro membawa kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.
Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.
Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang samurai bernama Sakata Kintoki dari zaman Heian. Menurut legenda, ibunya adalah seorang Yama-uba yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.
4. Issun Bōshi
Menurut cerita Issun Bōshi yang umum diketahui orang, pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu satu sun".
Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.
5. Oni
Shuten Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal di Provinsi Tamba. Ia juga digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di kepala yang tumbuh menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis. Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah sosok yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu". Ia kadang-kadang digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa laki-laki atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang oni yang sekarang diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok raksasa.
Oni dalam cerita rakyat sering digambarkan berkulit merah dengan rambut pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan berasal dari penampilan bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia. Kulit mereka yang putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk setempat yang belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.
6. Tamamo-no-mae
Tamamo-no-Mae adalah figur legendaris dalam mitologi Jepang dan cerita rakyat Jepang. Di Otogizoshi, kumpulan prosa Jepang ditulis selama periode Muromachi. Ia dikatakan sebagai wanita paling cantik dan pintar di Jepang. Tubuh Tamamo-no-Mae secara misterius baunya selalu enak, dan pakaiannya tidak pernah kotor. Tamamo-no-Mae tidak hanya cantik, tetapi ia juga bijaksana. Walaupun ua hanya berusia dua puluh tahun, tak ada pertanyaan yang tidak dapat ia jawab. Tamamo-no-Mae adalah sesosok Kitsune (rubah).
Seorang nelayan bernama Urashima Tarō menolong seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu mengajak Tarō berkunjung ke Istana Laut. Dengan menunggang penyu, Tarō pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut.
Di sana, Tarō bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Tarō ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga akhirnya Tarō ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka. Dengan menunggang seekor penyu, Tarō tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya sudah tidak ada. Tarō merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Tarō berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tua.
Menurut perhitungan waktu di dasar samudra, Tarō hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Tarō pergi selama 700 tahun.
2. Momotarō
Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki.
Anak itu diberi nama Momotarō, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak sendiri. Momotarō tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar.
Setelah menerima kue dari Momotarō, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotarō menang dan pulang membawa harta milik raksasa.
3. Kintaro
Kintaro adalah tokoh cerita rakyat Jepang berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji emas. Di tangannya, Kintaro membawa kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.
Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.
Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang samurai bernama Sakata Kintoki dari zaman Heian. Menurut legenda, ibunya adalah seorang Yama-uba yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.
4. Issun Bōshi
Menurut cerita Issun Bōshi yang umum diketahui orang, pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu satu sun".
Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.
5. Oni
Shuten Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal di Provinsi Tamba. Ia juga digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di kepala yang tumbuh menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis. Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah sosok yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu". Ia kadang-kadang digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa laki-laki atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang oni yang sekarang diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok raksasa.
Oni dalam cerita rakyat sering digambarkan berkulit merah dengan rambut pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan berasal dari penampilan bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia. Kulit mereka yang putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk setempat yang belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.
6. Tamamo-no-mae
Tamamo-no-Mae adalah figur legendaris dalam mitologi Jepang dan cerita rakyat Jepang. Di Otogizoshi, kumpulan prosa Jepang ditulis selama periode Muromachi. Ia dikatakan sebagai wanita paling cantik dan pintar di Jepang. Tubuh Tamamo-no-Mae secara misterius baunya selalu enak, dan pakaiannya tidak pernah kotor. Tamamo-no-Mae tidak hanya cantik, tetapi ia juga bijaksana. Walaupun ua hanya berusia dua puluh tahun, tak ada pertanyaan yang tidak dapat ia jawab. Tamamo-no-Mae adalah sesosok Kitsune (rubah).
Kiyoshi Sakurazuka, Pria Tercantik Di Dunia
Cantik bukan? dia itu Cowok bukan Cewek. namanya Kiyoshi Sakurazuka, seorang cosplayer cowok yang tak pernah memakai pakaian cosplay cowok. dia adalah seorang Crrosdrreser. tapi dia bukan MAHO.
Inilah photo dia sama Ceweknya
Bingung kan mana yang cowok? Kiyoshi sebelah kanan, yang baju item
Biodatanya
Name: kiyoshi sakurazuka
Real Name :澈樱冢 = Che Ying Zhong (CMIIW)
Birthday : April 4, 1984
Height : 160cm
Weight : 40kg
Blood type : A
Constellation : Aries
Gender : Male
Birthplace : Hunan, China
Graduate : Beijing Institute of Technology
kumpulan fotonya
Neh liat Dadanya Kiyoshi Datar
pose cowok alias aslinya
kalo gini keliatan muka cowonya ngga
Biodatanya
Name: kiyoshi sakurazuka
Real Name :澈樱冢 = Che Ying Zhong (CMIIW)
Birthday : April 4, 1984
Height : 160cm
Weight : 40kg
Blood type : A
Constellation : Aries
Gender : Male
Birthplace : Hunan, China
Graduate : Beijing Institute of Technology
kumpulan fotonya
Neh liat Dadanya Kiyoshi Datar
pose cowok alias aslinya
kalo gini keliatan muka cowonya ngga
sumber : http://www.slowbos.com/showthread.php?t=83845
RIKA~~
RIKA~~
Langganan:
Postingan (Atom)