Sabtu, 24 September 2011
Pramuka Di Jepang
Hari ini hawa dingin yang menggigit dan angin kencang yang menerbangkan kertas-kertas dan menarikan sampah-sampah daun dan plastik di udara, tak mematahkan semangat 12 anak yang ikut serta dalam kegiatan PRAMUKA Sekolah Bhinneka.
Kebetulan karena kampus sedang libur musim dingin, maka ruang kelas yang biasa kami pakai untuk belajar tidak bisa dipergunakan, jadilah diputuskan untuk melakukan kegiatan pramuka.
Anak-anak hampir semuanya tidak tahu apa itu Pramuka, sebab mereka juga tidak ikut dalam kegiatan boys scout di sekolah Jepang. Tidak seperti di Indonesia yang mewajibkan kegiatan Pramuka di sekolah sebagai salah satu kegiatan ekstra, kegiatan ini di Jepang menjadi pilihan, dan kadang-kadang bukan bagian dari sekolah, tetapi diselenggarakan oleh lembaga di luar sekolah.
Saya tidak tahu anak-anak SD sekarang di Indonesia, apakah mereka masih ikut serta kegiatan Pramuka Siaga. Tetapi saat saya SD hingga SMA, saya selalu menjadi anggota pramuka aktif. Dan senang sekali bisa mengetahui banyak sandi, gagah rasanya bisa memainkan bendera semaphore, atau meniup peliut sandi morse.
Anak-anak hari ini dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing dibekali sebuah peta, lem, dan alat tulis. Setiap kelompok bebas memberi nama regunya. Namanya lucu-lucu, Regu 1 bernama Regu D (entah apa artinya) anggotanya Jun, Azka dan si kecil Aufa, Regu 2 Dlagen of The Worrier (maksudnya kali The Legend ) anggotanya Rizki, Fikri dan si kecil Alner (tapi Alner kun mengundurkan diri karena kedinginan dan lebih suka dibonceng ayahnya berpatroli hehehe) , Regu 3 bernama Star, anggotanya Shafira, Fariza dan Rayhan, lalu Regu 4 namanya Ichigo (bahasa Jepang strawberry) anggotanya Fira, Alya dan Kirei yang pipinya sampai memerah karena kedinginan tapi tetap setia ikut. Kirei peserta termuda sebab dia masih TK
Ada 5 pos, dan di masing-masing pos, seperti kegiatan pramuka biasanya, anak-anak harus mengerjakan tugas tertentu.Pos 1 adalah sandi morse, pos 2 tentang daya ingat, pos 3 tentang pengetahuan umum dan moral, pos 4 tentang sandi ninja, dan pos 5 tentang tali temali. Saya kebagian menjaga pos 4 dengan tugas memecahkan sandi ninja. Pak Agustan sudah membuat kunci sandinya dan anak-anak dengan menggunakan kemampuan matematika dasar, menjumlah angka sesuai garis sandi kemudian menemukan kalimat yang tertulis, lalu menuliskan jawabannya. Pertanyaannya adalah : Tuliskan nama ayah dan ibumu !
Gampang bukan ? Ya, tapi masih ada anak yang lupa nama ayahnya dan hanya ingat nama ibunya
Anak-anak beberapa tersesat, sebab sebagian besar belum pernah mengitari kampus Nagoya University yang luas sekali, tiba-tiba harus berjalan sesuai peta mencari pos-pos yang dimaksud. Saya agak khawatir dengan beberapa anak kecil, karena angin hari ini kencang sekali, rasa-rasanya bisa menerbangkan mereka Sesampainya di pos 4 yang saya tunggui, kami minta mereka minum dan makan bekal dulu sebelum menjawab pertanyaan.
Karena tidak tahan lagi dingin yang menusuk, akhir acara kami pindahkan ke dalam ruangan untuk menikmati teh hangat, makanan yang sudah disiapkan ibu-ibu….slurp….lega rasanya
Anak-anak berseru-seru meminta diadakan lagi acara serupa saat kami bagikan bingkisan kecil untuk mereka. Ya, kita tunggu musim semi agar lebih indah pemandangannya dan sejuk hawanya.
Kegiatan pramuka bagi sebagian orang tua mungkin tidak ada gunanya untuk anak, sehingga banyak yang lebih mementingkan untuk mengirimkan anaknya les bahasa atau musik ketimbang ikut pramuka. Tapi, kami orang tua yang mengalami senangnya ikut pramuka dulu sangat ingin anak-anak juga menikmati kesenangan tersebut dan mempunyai pengalaman berpramuka sekalipun tidak seseru di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar